Keutamaan shalat dhuha
Luangkan waktu
Meskipun bernilai sunnah, shalat ini
mengandung banyak fadhilah (keutamaan), namun tidak banyak dari kita yang
memperhatikannya. Diantaranya sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Darda' ra,
bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Allah ta'ala berfirman, "Wahai anak
Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat pada permulaan hari, maka Aku akan
mencukupi kebutuhanmu pada sore harinya." (HR. Tarmidzi)
At Thayyibi menerangkan bahwa dengan
mengerjakan empat rak'at di pagi hari, Allah akan mencukupi kebutuhan-kebutuhan
kita dan menjauhkan kita dari semua yang tidak kita inginkan hingga sore hari.
Fadhilah lainnya, orang yang mengerjakannya dimasukkan dalam golongan
orang-orang yang kembali kepada Allah. Karena shalat Dhuha adalah shalat awwabin,
shalatnya orang-orang yang kembali kepada Allah (bertaubat). Dalam hadits lain
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa pahala orang yang mengerjakan shalat Dhuha
seperti orang yang mengerjakan umrah.
Menjadi kaya dengan shalat dhuha?
Menjadi kaya dengan shalat dhuha?
Ada diantara kaum muslimin yang begitu
bersemangat mengerjakan shalat dhuha. Namun ironisnya ketika mereka
melaksanakan shalat wajib, justru malas-malasan dan hanya sekedar untuk
menggugurkan kewajiban saja. Shalat subuh dikerjakan jam enam pagi dan salat
asar hanya kalau sempat saja. Penyebabnya, ada tujuan lain ketika mereka
mengerjakannya yaitu ingin mendapatkan balasan di dunia, biar lancar rezekinya
dan menjadi orang yang kaya raya. Sehingga doa-doa yang dipanjatkannyapun hanya
dengan kelancaran rizki. Demikian fenomena yang sering kita dapatkan di masyarakat.
Dunia, mungkin saja mereka peroleh. Boleh jadi akan semakin lancar rizkinya dan
karirnya terus meningkat. Namun apa yang mereka peroleh di akhirat? Qatadah
ketika menafsirkan surat Hud: 15-16, ia berkata, "Barang siapa yang dunia
adalah tujuannya, dunia yang selalu dia cari-cari dengan amalan shalehnya, maka
Allah akan memberikan kebaikan kepadanya di dunia. Namun ketika di akhirat, dia
tidak akan memperoleh kebaikan apa-apa sebagai alasan untuknya. Adapun seorang
mukmin yang ikhlas dalam beribadah (yang hanya mengharapkan wajah Allah),
selain akan mendapatkan balasan di dunia dia juga akan mendapatkan balasannya
di akhirat."
Luangkan waktu
Waktu pelaksanaan shalat Dhuha adalah ketika
matahari mulai naik sepenggalan, kira-kira seperempat jam setelah matahari
terbit hingga waktu zawal (matahari tergelincir). Dan waktu
yang paling afdhal adalah ketika matahari mulai panas.
Jumlah raka'at Dhuha minimal adalah 2 raka'at sedangkan maksimalnya adalah 8
raka'at. Dengan
menjalankan 2 raka'at Dhuha, kita telah melaksanakan salah satu wasiat
Rasulullah SAW. Abu Hurairah berkata, "Kekasihku, Rasulullah SAW berwasiat
kepadaku dengan tiga perkara: puasa selama tiga hari setiap bulannya, dua
raka'at shalat Dhuha, dan mengerjakan shalat witir sebelum aku tidur."
(Muttafaq 'Alaihi)
Memang, tidak mudah untuk melaksanakan shalat
Dhuha. Karena waktunya bertepatan dengan jam-jam dimulainya aktivitas
keseharian, orang sibuk bekerja mencari rezki pada waktu tersebut. Namun,
sesempit apapun waktu kita karena aktivitas sehari-hari, jika kita luangkan
waktu sejenak untuk mengerjakan shalat Dhuha, Insya Allah tidak akan mengurangi
jatah rizki yang telah ditentukan untuk kita. Kalau toh meluangkan waktu pada
waktu tersebut tidak memungkinkan pula, karena peraturan perusahaan yang begitu
ketat dan mengikat, shalat Dhuha bisa kita kerjakan sebelum masuk jam kerja.
Nah, mari awali kerja kita dengan melaksanakan shalat Dhuha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar