Hukum Bacaan Mad Shilah
Silah artinya bergabung. Mad Shilah ialah mad yang berlaku pada ha dhamir (kata ganti) khususnya pada lafaz hu ( ﻪُ ) dan hi ( هِ ) yang artinya “dia”. Letaknya selalu di akhir kata.
Mad Shilah terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Mad Shilah Qashirah ( مَدْ صِلَة قَصِيْرَة )
Shilah artinya pendek.
Yang dimaksud mad shilah qashirah adalah mad yang terjadi sesudah bersambungnya “ha dhamir “ dengan huruf hidup.
Hukum atau cara membacanya satu alif atau dua harakat
Pengertian lain : Apabila ada haa dhamir ( ﻪ ) sedang sebelum haa tadi ada huruf hidup (berharakat), maka cara membacanya harus panjang seperti mad thobi’i.
Contoh :
Contoh :
لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ
اِنَّهُ كَانَ
وَحْدَهُ ﻻَشَرِيْك لَهُ
Catatan :
Menurut imam hafash, ha dhomir laki-laki (kata ganti orang ketiga laki-laki) tidak dihukumi mad shilah qashirah apabila :
a. Didahului oleh huruf mati, seperti : عَنْه , فِيْهِ مِنْهُ اِلَيْهِ dll
Kecuali dalam Surat al-furqan ayat 69 dalam kalimat ; يَخْلُدْ فِيْهِ مُهَانًا , kata هِ dalam kata فِيْهِ tersebut harus dibaca panjang walaupun huruf sebelumnya mati.
b. Ha dhamir menghadapi huruf mati, ketika dibaca bersambung dengan alif lam yang mati ( الْ )
Contoh :
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ بِهِ الْحَق
Catatan :
Ha ( ) selain Ha dhamir, tidak termasuk dalam qoidah hokum Al-Maddus-Shilah artinya selain Ha dhamir maka harus di baca pendek seperti dalam ayat-ayat berikut :
- Surat Az-Zumar ayat 7 harus dibaca pendek : يَرْضَهُ لَكُمْ
- Surat Hud ayat 91 ha dibaca pendek : نَفْقَهُ كَثِيْرًا
- Surat Maryam ayat 46 : لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ
- Surat As-Syuaro ayat 167 : قَالُوا لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ يَا لُوطُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمُخْرَجِينَ
- Surat Al-Alaq ayat 15 : كَلَّا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ
- Surat Al-a’rof ayat 111 dan Asy-Syuaro’ ayat 36 harus dibaca sukun
2. Mad Shilah Thawilah (( مَدْ صِلَة طَوِيْلَة )
Thawilah artinya panjang.
Yang dimaksud mad shilah thawilah adalah mad yang terjadi jika sesudah “ha dhamir “ terdapat hamzah ( ء ) yang hidup.
Hukum atau cara membacanya 2 sampai 5 harakat
Contoh :
عِنْدَهُ اِﻻَّبِاذْنِه
لَهُ اَخْلَدَهُ
Catatan : * Menurut imam Hafash Mad Shilah Thawilah yaitu apabila ada Ha dhomir terletak sesudah huruf berharakat fathah, dommah dan kasrah sedangkan sesudahnya ada huruf hamzah (yang disambungkan dalam 2 kalimat), ma (ىه ) itu harus dipanjangkan 4 atau 5 harakat.
Wallahu a'lamu
mau langsung di download silahkan disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar